"kalau besar mau jadi apa?"
"valen kalau besar mau jadi apa?"
sepanjang ingetan gw, pertanyaan ini termasuk pertanyaan - pertanyaan awal yang ditanyakan ke gw ketika gw mulai bisa mengingat. gw cukup yakin anak - anak yang lain juga pasti dihadepin ke pertanyaan yang sama saat seumuran gw dulu. gatau kenapa pertanyaan ini cukup populer. gw pun sadar atau ga sadar sering menanyakan pertanyaan ini ke anak - anak kecil.
tapi........ setelah belasan taun dikasih pertanyaan yang sama, apa iya gw dah tau jawabannya?
jawaban paling standar waktu jaman gw dulu adalah : dokter, insiyur, orang kaya. jawaban standar gw dulu berubah - ubah antara : pelukis, chef, ibu rumah tangga, penulis, etc, etc, etc. baru pas gw kelas 3 sd gw mulai konsisten ama satu jawaban : graphic designer (yup! gw dah tau cita - cita gw dari 10 tahun yang lalu). dan pas kelas 7, gw menyadari gw ga mau "cuma" jadi graphic designer. gw mau jadi graphic designer..........yang tidak sombong.
berpegang 10 taun ke jawaban yang sama, bukan berarti gw tau pasti juga. ada saatnya, terutama pas jaman - jaman nyari kuliah dimana gw mempertanyakan ulang semua jawaban yang udah gw pegang 10 tahun itu. yakin mau jadi graphic designer? yakin? beneran?
memasuki umur 18, pertanyaan itu berkembang lebih jauh lagi. seakan - akan gw menciptakan skenario - skenario dalam hidup gw kedepannya : 5, 10, 40 tahun ke depan dengan berbagai pilihan yang gw punya. seakan - akan, kalo gw salah memilih, maka hidup gw seumur hidup bakal berantakan. seakan - akan...
kenapa? karena ada 2 kesadaran yang akhirnya gw dapet. yang pertama, lu bisa jadi apapun yang lu mau. jadi, misalnya lu mau jadi graphic designer, BE. kalo lu pengen bisa masak, lu bisa belajar. di abad 21 ini, banyak informasi terbuka terlalu lebar buat dieksplor. kalo lu pengen bisa bahasa perancis, coba kursus. kalo lu mau ngerusak hidup lu, bisa juga. kalo lu mau situasinya gini - gini aja, dan ga mau berubah, lu bisa aja tetep di situ - situ aja. intinya, semuanya bisa. tergantung seberapa kuat lu mau buat ngedapetin itu. kesadaran kedua yang gw dapet adalah ............... lu ga selalu dapet apa yang lu mau. banyak faktor lainnya yang bisa menganggu kesadaran pertama gw itu. kesannya bertolak belakang, tapi dua hal ini yang gw dapet selama 9 bulan berumur 18. dua kesadaran ini mengobrak ngabrik jawaban sistematis 10 tahun gw itu. dan membuat gw mempertanyakan banyak hal. termasuk pertanyaan "kalau besar mau jadi apa" itu.
dan sampe sekarang, di usia legal, saat umur akhirnya besar dan ga cuma badannya aja yang besar, kalo ditanya : "kalau besar mau jadi apa?", gw masih ga yakin mau jawab apa. gw tau yang gw mau, tapi selalu lebih dari satu jawaban. jawaban realistis, jawaban idealis, jawaban radikal, jawaban artistik, jawaban yang di mau oleh lingkungan gw, jawaban ga muluk - muluk, etc. kadang jawaban itu bisa saling bertolak belakang, kadang saling mendukung. gimana mungkin kalau satu jawaban mengarah ke dunia komersialis dan satu lagi politis, misalnya. atau yang satu menuntut gw selalu ada di pusat kota, dan satu lagi gw harus masuk ke pelosok - pelosok paling dalem. dimana yang satu menuntut gw untuk terbang setinggi - tingginya, sejauh mungkin, dan satu lagi gw kembali ke akar gw, kemana gw berasal.
dan ini membuat gw bertanya - tanya...........
is it impossible to have it all?
ataukah kita harus memilih...................................lagi?
?
warna dan suara tumpah ruahbercampur dengan bau tanah sehabis hujan
tapi kita terbungkus dalam keheningan
tanpa warna, tanpa suara, tanpa bicara
keheningan itu pecah dengan sebuah tanda tanya
apa,
apa itu pertanyaanmu yang pertama
dengan susah payah ku jelaskan tentang mimpi
yang aku yakin aku punya, tapi...
di depanmu semua mimpi itu meluruhlah
semua kepalsuan, semua optimisme bohongan
mungkin saja aku hanya manusia biasa
mungkin aku salah satu dari mereka
tanpa mimpi, tanpa ekspektasi
pertanyaan kedua dariku datangnya
kenapa,
kenapa sekarang,
tapi kau hanya terdiam
keheningan kembali membungkam semua pertanyaan
untuk selanjutnya kita tetap sering bertukar tanya
tapi pertanyaan - pertanyaan besar itu tak pernah lagi terjawab
tak pernah lagi disinggung, tak pernah lagi dibawa ke permukaan
mungkin kita sudah puas tanpa tanda tanya
mungkin,
atau......... mungkinkah
kita berhenti bertanya, hanya karena
kita takut menerima jawabannya?
8 weeks
I'm trying to make you proud,
did everything you did
I hope you're up there with God,
saying : 'that's my kid!'
misal
jadi misalkan saja ini sebuah kisah
dan kisah ini seperti biasa
ada awal juga ada akhirnya
kenapa berakhir itulah yang ku tanya
tanpa satupun tanda tanya
jadi misalkan
misal kita tarik semua kemungkinan
memilih untuk maju ke depan
bukannya menyerah pada keadaan
sempurna yang kita andaikan
semua tiada jadi rintangan
dapatkah kita melawan
akankah kita bertahan
butuh tahunan bagiku untuk paham
butuh banyak misal yang terumus dalam diam
butuh ruang dan waktu yang terpisah dalam
sampai akhirnya tiba pada suatu kesimpulan
jika sempurna kita misalkan, kita andaikan
akankah kita jadi pribadi seperti sekarang
bagaimana jika semua alasan
alasan yang menghalang kita tiadakan
dan kita tidak juga bertahan
bagaimana jika memang kita bukan
dimaksudkan untuk berjalan beriringan
dapatkah kau mengerti, teman seperjalanan?
jika tulisan ini tidak cukup untuk mengutarakan
biarlah hanya diamku yang kau artikan.
- a random post based on some words from my old journal.
kinda inspired by letters to juliet : what if speech.
The only time you should ever look back is to see how far you've come.
Looking back my life, makes me really-really grateful. It takes a long journey to be here, and still a long, long way to go. I am thankful with every opportunity God has been giving me, every opportunity that I embrace to be a better version of myself. To grow more, know more, learn more, love more. I'm taking every chance to make a change. Glad to know that He walks this road with me, has grown in me through all that I have ever been. Glad to know He will walk with me until the end. And yup! Greater things are yet to come. Dear future, I am ready. Ready to create my dreams into reality. Ready to reach higher. Once again, no such thing as an easy way out, but it's the whole process to be the person I am meant to be.
1,5.
"No matter what, you're going lose people in your life.
Realize that no matter how much time you spent
with someone or how much you appreciate them,
sometimes it will never seem like it was enough."
What does heaven feel like, ma?
Subscribe to:
Posts (Atom)
0 comments:
Tell me anything