Blog Challenge Part 2/5

8:10:00 PM Valencia Ng 0 Comments


7. Five pet peeves
Hmmm banyak yang ga disuka sebenernya. Tapi waktu harus nulis gini malah ga kepikiran. Coba dulu ya
- Pintu kamar yang ga ditutup
- Orang bersin / batuk ga ditutup
- Dipotong pas lagi ngomong
- Dibilang sibuk
- Too-good-to-be-true movies

8. What you ate today
Hmmmm. Tadi siang quality time bersama manusia - manusia kesayangan. CN, gaby, reta, tia, dan esta! :D Makan kwetiauw sapi setelah sempat tertipu dengan menunya tapi lumayan sih makan sehat :') Makan kue keju ama rempeyek tia yag enak dan bisa dibeli! Uyeah

9. How important you think education is 
 Okay, basically, pertanyaan gw se simple ini : pendidikan apa? pendidikan formal? pendidikan moral? pendidikan khusus? 
Menurut gw, pendidikan itu sangat penting. Tapi balik lagi harus ke keluarganya masing - masing. Sebelum masuk sekolah, harus kuat dulu pendidikan moral dan informal di keluarganya. Pas anak lagi penasaran sama sesuatu, jangan dipendem ato dibilang 'sok tau'. Ajarin dia. Jangan waktu masih batita gitu udah dimasukin ke KB atau sekolah gitu. Kasian sama anak - anaknya. Let kids be kids. Pendidikan agama dan nilai - nilai itu udah harus ditanemin dari kecil banget. 
 Kemudian, pendidikan formal. Jujur aja, dulu gw termasuk yang prefer anaknya home schooling, udah orang tuanya aja yang ngajarin. Cuma, setelah ngobrol dan banyak berdiskusi dengan orang lain, gw menyadari kalau pendidikan formal diperlukan juga. Cuma emang, pendidikan kalau di Indonesia ini perlu banyak di improve (bahkan ga cuma Indonesia, kalau berdasarkan yang gw baca - Amerika juga). Hal paling mendasar yang perlu diubah adalah sistemnya. Walaupun gw sangat kuat dalam hafalan, gw ga setuju seorang anak harus menghafal. Biarkan dia mengerti, jadi beneran kepake. Bukan sekedar dihafal. Untuk masalah sistem, gw pernah panjang banget diskusi ama temen deket gw soal sistem pendidikan yang perlu diubah. Kalau menurut dia, yang perlu diubah adalah sistem ujiannya. Kenapa ada Ujian Nasional? Kenapa kalau ulangan harus close book? Menurut dia, lebih baik ulangannya open book tapi soalnya analytical. Menurut gw, yang penting diubah adalah hubungan dan sistem antara guru dan murid. Guru bukan selalu benar dan murid bukan sesuatu yang harus ngikut aja. Murid dan guru semestinya bisa berdiskusi dan langsung tidak langsung, guru menjadi mentor bagi murid - muridnya. Menurut gw, sistem mengajar selama ini dimana guru di depan menjelaskan itu udah ga efektif sama sekali. Perlu suatu pembaharuan dengan sistem di kelas gini. Jadinya emang murid lebih ke arah 'learning', bukan 'studying'. Selama ini, bagi gw pendidikan itu proses. Kalo banyak yang ngeluh, misalnya, karena fisika 'ga kepake' di dunia kerja - gw berpendapat lain. Gw benci fisika, jujur aja, tapi dengan ngelewatin itu gw berhasil melatih daya tahan gw, problem solving gw, time management gw, berhasil keluar dari comfort zone. 
 Selain pendidikan formal, penting banget untuk pendidikan di luar kelas sendiri, karena emang pendidikan ga bisa berhenti di dalam kelas aja. Idealnya, setiap murid rajin baca. Tapi ya ga tau ya, kenapa sekarang baca diasosiasikan dengan sesuatu kegiatan yang bikin malesin gitu. Padahal kalo mau jujur tiap hari ya kita baca juga, mau baca twitter orang kek, mau stalking orang, mau ngescroll path gitu ya ujung - ujungnya baca juga. Coba dalam sehari semua social media kita konversikan, mungkin udah beberapa halaman di buku udah kebaca kali. Baca itu penting karena ga semua pelajaran bisa masuk ke otak hanya dalam 2 jam pelajaran di kelas. Banyak yang masih bisa di eksplor. Selain baca, semestinya juga pendidikan ada dimana aja. Film, tv, iklan dan sebagainya mestinya mendidik juga, bukan hanya menjual. Jangan bayangin yang dimaksud mendidik adalah 24 jam lomba cerdas cermat gitu tapi sesuatu yang mendidik kan bisa dikemas dengan cara yang menarik. 
 Secara garis besar, kenapa kita harus belajar? Kenapa pendidikan itu penting? Pendidikan itu penting karena pendidikan dapat merubah mindset seseorang. Dua hal yang selalu gw dengung - dengungkan, yang selalu gw bawa kemana - mana gw pelayanan dan organisasi adalah 2 hal itu. 2 hal yang dapat mempertahankan suatu kelangsungan bangsa ataupun organisasi atau apapun itu, dan dapat memajukan juga. 2 hal itu adalah cara pikir atau mindset yang benar dan regenerasi. 2 hal itu bisa dicapai dengan pendidikan. Dengan mindset yang benar, maka ada hal -hal berbeda yang didapat - yang dapat membuat seseorang maju. 
 Tetapi, akhir - akhir ini gw sedang dikecewakan dengan manusia - manusia yang terdidik yang ternyata jalan pikirnya masih konvensional banget. Hal ini membuat gw berpikir bahwa ternyata pendidikan itu masih banyak yang perlu diolah lagi, mungkin sistemnya yang belom berjalan efektif, atau kita nya sebagai pelajar yang emang belom mengerti privilege yang kita dapet untuk menjadi terdidik. Kalau manusia terdidik, sesungguhnya dia punya power yang bisa dilakukan untuk kejahatan atau kebaikan. Tapi terdidik disini, kalau menurut standard gw bukanlah masalah nilai bagus dan sebagainya tapi dari seberapa jauh mindset berubah. Kalau nilai bagus, ip bagus, tapi cara pikir masih ga berubah, ya buat apa? Kalau nilai bagus, afalan semua, untuk apa? 
 Tapi inget apapun pendidikannya penting untuk ngedalemin passion masing - masing. Pendidikan disini yang gw omongin jauh, jauh lebih besar konsepnya dan tinggi standardnya daripada sekedar sekolah atau punya ijazah. Pendidikan disini bukan masalah sistem yang berlaku sekarang. Gagal dalam sistem pendidikan bukan berarti bodoh. Thomas Alva Edison dikeluarin dari sekolahnya kok. Albert Einstein raportnya jelek. Itu bukan menjadikan seseorang manusia yang gagal. Yang terpenting adalah proses dan ngeluarin potensi masing - masing dan pembaharuan pemikiran. Kalau masalah sistem, masih banyak banget yang perlu dibetulkan. 
 Kalau bicara pendidikan, bagi gw yang paling menginspirasi sejauh ini adalah Sasuko Kobayashi - kepala sekolah nya si Totto Chan yang bener - bener nerima setiap muridnya apa adanya. Disini proses pembelajaran lebih penting daripada sekat - sekat formalitas sekolah. Anak - anak bahkan masih inget sekarang. Sekolah jadi suatu proses yang menyenangkan bukan suatu yang bikin males. Selain itu, Morrie Schwartz juga - dia profesor sosiologi. Dia bener - bener deket banget sama muridnya. Murid-muridnya diajak berdiskusi dan sebagainya - he's so inspiring sampe2 gw ngerasa sedih kenapa ya ga pernah dapet dosen Morrie :')

10. Put your music player on shuffle and write the first ten songs that you play
John mayer - dreaming with a broken heart
Jason Mraz - 5-6
Sara Bareilles - Many the miles
Kerispatih - tak mungkin lagi
Katy Perry - love me
Avril lavigne - knocking on heaven's door
Drew - unromantic
Frank Sinatra - I got you under my skin
Phil Collins - Look through my eyes
Adhitia Sofyan - Reality

11. Your family 
What to say? kayaknya udah sering cerita ya.....
Bokap dan nyokap adalah 2 kombinasi yang bertolak belakang, beda agama, dan ga pernah berantem di depan kedua anaknya. Kalau yang satu lagi kesel atau apa pasti diem dan satunya lagi langsung nyadar. Toleransi tinggi banget. They've been through a lot. Bokap tipe yang ngasih segala nya buat anaknya dan nge-ekspresiin sayangnya dengan pengabdian dan actions. Nyokap tipe yang ngurus semuanya - ini nular ke gw. Bawaanya pengen ngurus segala sesuatu hal aja gitu. Hahahahaha. 
Kedua kakak gw umurnya jauh banget ama gw dan kita bertiga beda banget. Kakak gw pertama itu tipe realistis. Mungkin tipe orang kebanyakan di dunia ini, tipe 'ideal' menurut majalah dan tv. Tinggal di sub urb, anak satu, punya 2 anjing, working mom, plus bisnis kecil - kecilan juga. Tipe yang investasi kpr ngurus ini dan itu, menabung, berhemat, menambah kelebihan diri dan sebagainya. Kakak gw yang kedua itu hedonis. She's a party goer, tipe suka jalan dan extrovertnya lebay. Boros parah. Anak - anaknya itu spoiled dan bener - bener disayang banget sama dia.Kakak gw yang kedua ini ga ngitung - ngitung. Kalo gw tipe idealis yang sukanya sejarah filsafat literatur dsb. Intinya kalo mau gampang, misalnya kakak gw yang pertama itu bacaannya waktu muda Trubus, buku resep masak, dan buku tentang rumah. Kakak gw yang kedua demennya Gadis dan kawanku, gw demennya novel Pramoedya Ananta Toer. Hhahahahah! 

12. Five guys whom you find attractive
Is it okay to mention fictional characters here? 
- Mark Darcy
Current favorite. Pacar. Calon suami. HAHAHAH. Duh. Sebenernya tingkat ngefans meningkat secara lebay di saat tau Mark meninggal. Gw bisa panjang banget ngejelasinnya kenapa suka. Mungkin bisa nulis blog post sendiri. Tapi emang ada beberapa hal yang bikin menurut gw Mark attractive sih. Ga mungkin gw jelasin panjang panjang karena tugasnya gw lagi banyak bangeeeeeeet dan udah keburu nulis panjang sebelomnya di soal - soal sebelomnya. Penjelasan singkat padat jelas ya. Pertama, adalah bagaimana dia mencintai Bridget apa adanya. Beneran apa adanya, unconditional. Adalah saat Mark nerima Bridget bahkan ngasih kesempatan untuk new start, asli itu attractive banget sih. Disaat Bridget lagi insecure - insecure, Mark tetep sayang. Kedua, Mark is a barrister. Gw suka dengan pekerjaan Mark di ranah hukum, lebih - lebih - dia berkerja sebagai human rights lawyer. Pekerjaan semacam ini sangat langka menurut gw. Dia kerja untuk orang - orang yang diperlakuin ga adil.  Ketiga, Mark itu cerdas. Cerdasnya itu terlihat dari cara dia nyelesain masalah dan ga gampang kebawa emosi. Keempat, Mark itu the gentleman banget. Kelima, the fact that he's not perfect. Mark itu kaku, aloof, dan sebenernya di dalemnya banget insecure juga tapi ya orang yang ga perfect itu sangat menarik buat gw. Selain itu Mark juga setia, ga gampang pindah ke lain hati walopun punya banyak alasan dia karena dia punya semuanya. Dia juga family man banget. Banyak banget sebenernya alasan lainnya, tapi ya sadar tipe begini mungkin ga ada - dan kalo ada mungkin ga banyak - dan kalo ada walopun sedikit itu - belom tentu mau sama gw hahahahahahha. Kalo gosipnya cewek2 banyak jatoh ke tipikal bad boy, jujur aja menurut gw yang menarik dari dulu itu tipikal Mark dibanding Daniel. 
- Soe Hok Gie
Bukan fiksi, tapi sudah meninggal. Gilaaaaaa inspiring banget. Otaknya kelewat cerdas, bahkan dari SMA dia banyak tau apa yang mungkin gw ga tau dari sekarang. Idealis parah dan beneran kalo ngebaca tulisannya itu seakan - akan sama - sama tertawa sarkastik ama realita. Soe Hok Gie itu berani beda, cerdas, idealis, berani untuk ngambil resiko, selamanya mencari kebenaran, dan berani untuk turun tangan langsung. Kritiknya mungkin pedes banget dan kata - katanya bener bener merobek jiwa hahahaha tapi waktu dia jatuh cinta, dia beneran jatuh cinta. Gie terkesan playboy sih. Pokoknya tipikal Gie itu menarik banget menurut gw. Sangat pengen bisa diskusi dengan orang - orang semacam dia
- Keenan 
Tau perahu kertas? Nah iya dulu gw ngefans banget dengan tipikal Keenan. Bisa diajak bercanda, bisa diajak ngerandom, selain itu passionate banget dan idealis juga. Keren lah pokoknya. Keenan itu berani untuk ngikutin kata hatinya, berani untuk ngejar mimpinya, berani untuk berkorban di saat dia diperlukan, berani untuk ngebelain bapaknya yang ga pernah ngedukung dia. Sangat, sangat menarik. Satu hal kekurangannya Keenan adalah ketidakmampuannya untuk langsung ngutarain apa yang dia rasain. Tapi walopun begitu most of the time Keenan itu inisiatifnya tinggi banget, cintanya everlasting, dan impulsif. Menarik menurut gw sih hahahaha. 

Nah yang dua nya lagi gw bingung. Gw ngefans dulu ama Rhett Gabler, Mr. Darcy, Mr. Big, dan sebagainya sih tapi kurang lebih ya alasannya sama ama alasan - alasan di atas. Jadi bingung aja kalo harus nulis ulang hahahahahhahaha 

0 comments:

Tell me anything

Blog Chalenge part 1 / 5

12:34:00 AM Valencia Ng 0 Comments

Bloggie, gw baru saja menyelesaikan hari - hari kurang tidur dan setelah selesaaaaaaaaai (thanks God!) - by the way cerita tentang kegiatannya menyusul aja ya - gw memasuki fase hermit dimana susah banget mau ngapa-ngapain. Niatnya sih ngerjain tugas tapi bawaannya masih capek banget gitu dan motivasi berceceran entah dimana

So gw memutuskan untuk melakukan blog challenge lagi. Kenapa? Karena blog challenge terbukti membuat gw berpikir dan prompts buat gw untuk setidaknya menghasilkan sesuatu walaupun mungkin ga guna - guna banget dan ga akan dibaca orang. It helped me to get right back on track. Semoga setelah ini gw jadi lebih niat menulis jurnal, daily to do list, dan sebagainya. Amin!

Ada 30 sebenernya, untuk 30 hari. Tapi dikarenakan gw tau gw ga akan serajin itu untuk ngisi tiap hari, dibikin per 6 pertanyaan jadi ada 5 part. Ini untuk part pertama! :D 

1. Five ways to win your heart
Hmm. Gw orangnya sentimental dan skeptis di saat yang bersamaan. Jadi di saat hati gw dan gw sering banget ngomong, "awwwwww" atau "ih kok kalian so sweet banget", di otak gw pasti mulai keluar pemikiran - pemikiran skeptis yang kalian tidak perlu tau. Dan cara untuk memenangkan hati gw, untuk pria maupun wanita, untuk jadi sahabat ataupun jadi pasangan hidup.... 
1) Punya prinsip
Ini entah kenapa penting banget hukumnya buat gw. Gw bukan tipe yang 'go with the flow' - dan gw ga masalah dengan orang tipe demikian. Tapi penting banget walaupun 'flow' itu, harus punya prinsip banget. Prinsip yang bener - bener dipegang. Dan gw sangat respect sama orang yang punya prinsip dalam hidup dan menjaganya baik - baik
2) Bisa diajak berdiskusi
Cara termudah untuk membuat gw ilfeel adalah dengan menyerang gw dengan debat ataupun argumen dan dengan berpendapat kalo gw 'selalu benar'. Serius. Ini enggak banget. Paling males ketika gw mengeluarkan pikiran dan ujung - ujungnya dibilang kayak gitu. Pasti ke depannya gw akan males sama sekali buat ngomong apapun depan orang itu. The easiest way to win my heart is to discuss things that actually matter. Tujuannya ya untuk tukar pikiran, bukan untuk menjatuhkan orang. Intinya bukan ke benar atau salah nya tapi proses mencari kebenarannya itu. Kalo emang salah ya ngaku salah. Kalo emang bener ya udah diselametin. Bukan masalah "gw lebih pinter dan gw selalu benar". Gw ga pernah suka dibilang paling tau dan sebagainya dan gw sangat sangat respect ama orang yang mau dikoreksi ketika berdiskusi. 
3) Be passionate
Nilai ++++ banget. Seseorang jauh terlihat menarik ketika melakukan yang dia suka atau bicara sesuatu yang bener - bener dia suka. I love that sparks in their eyes and the tone of their voice. Bukan tipe yang constantly bitching tapi yang bener - bener ngejalanin yang dia suka. Ini nilai plus banget dan inspiratif menurut gw!
4) What they laugh at
Entah kenapa ini juga penting. Nilai plus ketika sama orang entah siapa ini bisa ketawa terhadap hal - hal sama, entah sebodoh apapun. Nilai sangat sangat plus ketika orang itu bisa mentertawakan jokes sarkastik dan bisa mengerti sarkasme dan satire. Nilai paling plus ketika berhasil membuat gw ketawa. Yang pasti cara lain yang mudah untuk membuat gw ilfeel adalah mentertawakan fisik, rasisme, seksisme, dan jokes semacamnya. 
5) Apa adanya
Be real is a must. Ga suka yang manusia perfect. Jadi, percaya ato enggak, manusia tidal sempurna pasti membuat gw sangat tertarik. Ketika manusia nunjukkin dia bisa nangis juga, bisa marah juga, gimana caranya dia ngendaliin emosi, gimana cerita dia bisa sampe sini, gimana kekurangan dan imperfectionsnya dia sebagai manusia --- entah kenapa ini bisa berhasil memenangkan hati gw sih. Ga perlu ditutupin atau menjadi perfect atau gimana. Ga pernah butuh dengan orang yang selalu bahagia optimis atau gimana. Jujur aja gw paling males kalo ada yang komentar kayak 'cowok ga boleh cengeng' - sumpah itu sexist banget. 

2. Something you feel strongly about
Akhir - akhir ini? I feel...... restless. Ketika seluruh tubuh gw beristirahat, gw merasa jiwa gw masih ketinggalan entah gimana jadi seakan - akan menolak untuk beristirahat. Ga cuma akhir - akhir ini sebenernya, gw merasa sangat restless dari dulu. Seakan - akan ada banyak banget yang harus gw lakukan di dunia ini ............sebelum gw meninggal. Ada sesuatu yang membuat gw terus mencari - cari - sesuatu yang gw juga ga tau apa. Badan gw menolak untuk istirahat. Pikiran gw juga enggak. Gw mulai merasa homesick ke tempat - tempat yang ga pernah gw datengin dan bahkan gw ga tau dimana ataupun apa. Gw merasa gw masih dalam tahap pencarian dan seumur hidup gw ga akan pernah bisa settle dengan sesuatu atau seseorang. Seakan - akan gw terus berlari di saat orang lain berjalan. Ga cuma lari, mungkin, terbang.... Aneh banget rasanya. 

3. A book you love 
Banyak banget. Ga fair banget kalo cuma harus nulis satu buku aja. Hmmmmm, let me think. Kalo harus rekomen satu buku, gw rekomen The Book of Lost Things. Ini bercerita tentang dunia lain dimana ada tales seperti yang kita kenal kayak ada snow white, rumplestiltskin, putri tidur, serigala, tudung merah, dan sebagainya tapi beneran beda banget. Ini seperti dongeng untuk dewasa. Gw pertama kali baca ini waktu kelas 2 SMP dan langsung mengubah mindset gw terhadap dongeng. Coba baca deh! :D 

4. Bullet your whole day
Serius, gw ga ngapa - ngapain 
  • Bangun tidur
  • Mandi
  • Pergi kelas
  • Ke 232 nyari mouse
  • Ambil ATM
  • Beli kertas
  • Pulang, jalan kaki jauh banget
  • Masak
  • Makan
  • 2048
  • Delete 2048 karena udah mulai menganggu
  • Pinterest
  • Bikin bucket list
  • Nyari nyari buat BI
  • Nyari nyari tugas 
  • Tidur
  • Diskusi BI
  • Bikin blog post ini
5. Things you want to say to an ex 
Haahhahahah gaada nih gimana dong. Gaada yang perlu2 banget untuk disampein juga sihhhh. Hmm gini aja paling ._.

Hey this is for you, do you read this? If you do, how are you now? I'm glad that we said goodbye long time ago. I'm glad that we grew apart. It was for the best. We both knew that Our Father has different plans for us. Do you remember about this university I told you about? As you can see, I'm glad that I am here right now - right where I am supposed to be.  I'm totally over you, I bet you can see it now. No feelings whatsoever. Well I heard that now you're in town and I heard about the things that have happened to you. I heard that you gave up your dream. It feels weird if I remember when we were younger you were more optimist about the future and I was a lot more idealist that now. I feel sorry that things have turned out this way for you, I hope you never give up on yourself even after all these terrible things. I feel sorry for your lost. Seriously. I hope you're okay and I hope one day we can meet and talk......... as a friend. It will be nice. 

6. Your views on mainstream music
Intinya sih suka - suka orang. Mau dengerin ya yokwis. Mau ga dengerin ya yaudah ga kenapa - kenapa juga. Kalo gw sendiri gw orangnya bukan tipe yang ngerti musik tapi suka dengerin musik. Bukan tipe yang selalu ngikutin tren (ini dalam hal apapun ya ga cuma musik) tapi ga kuper kuper amat. Jadinya ya kalo dengerin mainstream music sekali - sekali masih suka ngedengerin kok. Selama bagus. Pendapat gw pribadi, mainstream - it is okay. Tapi masa iya mau ikut arus 100% dan selamanya ngikut arus gitu ? Hehehehe. Kalo gw suka sekali - sekali nanya temen gw kayak eh lagu yang enak apa. Atau kalo iseng nyari '1000 songs you need to hear before you die' kan nanti ketemu lagu lagu jadul gitu. :D 


0 comments:

Tell me anything

62th

11:32:00 AM Valencia Ng 0 Comments


Happy birthday to my first, my everything. The best man in my life. The reason why I stand 'til today and not gave up, even in my darkest times. The daddy that is so much better than I could've ever asked or prayed for. The loving husband for Mom. The best grandfather for kiddos. The family man who is willing to give and sacrifice everything for us. We're so proud and we love you so much though we have different ways telling it. Thank you for being so damn patient, so damn good. Thank you that your actions speak louder about your love more than words ever do. Thank you for everything. Happy birthday, Pipa. I hope one day I can make you really proud and of course, lead you to Jesus. We love you :')

0 comments:

Tell me anything

Thank you for loving me when I least deserve it.

11:02:00 PM Valencia Ng 0 Comments


Ini adalah lanjutan dari 2 post sebelumnya, a whole new a chapter

When you get what you want, and what you need, when you least deserve it. 

To be honest, I'm the lucky one. Dari dulu banyak banget yang bisa gw banggakan dari keluarga gw. Bokap nyokap gw ga pernah sekalipun berantem di depan anak- anaknya, bokap nyokap gw selalu provide yang gw butuh, bokap nyokap gw membebaskan gw pergi kemana aja - sama siapa saja - selama gw bisa menggunakan kebebasan bertanggung jawab gw, bokap nyokap gw dulu sama2 gw berjuang untuk gw sekolah ke luar - walopun akhirnya ga jadi and I was soooo heartbroken, bokap nyokap gw dulu mendengarkan gw ketika gw presentasi di depan mereka 45 menit tentang universitas yang gw mau - biaya hidup - dan sebagainya. I'm the lucky one. 

My family isn't that perfect. Banyak banget masalah yang ga kasat mata. Banyak banget masalah yang gw tau ortu gw sendiri ga pernah nunjukin langsung ke gw. Banyak banget yang mungkin bikin orang bingung, keluarga gw ga pernah makan di meja bareng misalnya, atau kita ga pernah travel ke luar negeri bareng. Misalnya gitu. Tapi gw tau, gw beruntung kalo lu liat paragraf pertama yang gw tulis itu. Intinya adalah, gaada satu hal apapun yang bisa bikin gw lebih galau daripada keluarga gw sendiri, kalo ada masalah gw bisa jauh lebih galau daripada sekedar patah hati, lu bisa tanya ama sahabat2 gw yang udah temenan ama gw bertahun2. 

The thing is, I grew up as an insecure girl. Umur gw dan kakak - kakak gw jauh banget. Terus waktu gw kecil, gw ampe bosen denger orang lain kalo ngomong gw adalah, "anak kecelakaan". So my parents didn't plan me? Okay... That was like the worst mindset I've ever had. Jadinya ketika gw bertumbuh besar, gw mati2an mencoba membuktikan eksistensi gw sendiri. I was very ambitious person. Nilai harus minimal segini, organisasi harus ikut semua, harus juara lomba, dsb, dsb. Gw mencoba untuk menjadi...... perfect. Supaya..... setidaknya orang tua gw ga nyesel2 banget gw udah lahir, gitu. Nyokap gw tuh ampe ngomong, "itu mah di pikiran kamu aja". But I couldn't help it. My insecurity was the thing that motivated me. 

Cuma, beberapa tahun terakhir mindset gw banyak berubah. My parents didn't give up on me. Gw bukan produk gagal. Dan gw bukan tidak direncanakan. Beberapa minggu sebelom mama angkat gw meninggal, gw sering ngobrol sama mama. Mama bilang nyokap gw dan bokap gw sayang banget - walopun mungkin ga selalu bisa ditunjukin dengan kata - kata. Kakak gw juga ngomong yang sama - mereka bahkan suka jealous ngeliat gw selalu dibela (and to be honest, dimanja). Waktu nyokap gw bilang, "papi bangga lho sama kamu", gw ampe speechless. Waktu ipad gw hilang, gw sadar betapa gw bersyukur punya orang tua yang selalu ada buat gw. Waktu mereka beliin ipad lagi. Waktu mereka sekarang beliin apa yang selalu gw mau pun. 

I cried when my mom called me tonight. Dia bilang, "kamu inget ya len mami sama papi belain kamu banget. kamu sekarang yang penting belajar yang rajin aja". I cried, because I know I don't deserve their love. Bukan karena gw pinter, rajin, rajin ke gereja dsb gw bisa "achieve" cinta mereka, tapi mereka udah sayang bahkan sebelom gw pinter, rajin, dan sebagainya. And this thing, is the one that motivates me moreeeeeeee than my insecurity.  It motivates me to make them proud, to be better and better, to achieve more. The fact that I can be loved, just as I am. 

And I think this is what grace looks like. When you are loved, when you least deserve it. This is what Jesus did. This is what my parents do. This is what my best friends do. To God and those people who stick with me, even when they know who I really am. 

Thank you. 

0 comments:

Tell me anything

Nothing to prove. Nothing to lose. Nothing to hide.

12:36:00 AM Valencia Ng 0 Comments

Okay, jadi sebenernya post ini ditujukan untuk dua orang, khususnya. Tapi ditujukan untuk diri gw juga, entah diri gw yang masa sekarang atau diri gw di masa yang akan datang. Sisanya, ditujukan untuk orang - orang lain yang membaca ini. Gaada pemaksaan apapun, cuma mau share persepsi gw saja. 

Jadi kasusnya adalah orang pertama secara tidak sengaja berhasil ditemukan masa lalunya karena gw. Orang kedua ini protes, dia bilang dia udah marah2in orang pertama karena menurutnya orang pertama itu terlalu mellow dan terlalu galau. Gw ngerasa bersalah, tapi, at the same time gw merasa bingung dan bertanya - tanya....... kenapa orang harus ngerasa malu kalau dia ngerasa galau dan sebagainya? apa karena sekarang posisi kita udah tinggi jadi kita malu betapa di bawahnya posisi kita dulu?

Okay, this is the way I see it. 

Setelah gw menemukan apa yang gw temukan itu, bukannya ngeledek, justru gw ngerasa amazed. Gw ga nyangka orang yang selama ini seplegma itu, yang biasanya "yaudahlah", justru bisa punya perasaan sedalem itu. Gw ga nyangka, seberapa jauh orang bisa berubah. Gw justru merasa amazed, gimana Tuhan bisa ubah seseorang jauh banget, jauh lebih baik, jauh daripada yang bisa dia bayangin pas masa itu pastinya. Gw merasa amazed, bukannya ngeledek atau apa.... Emang kenapa kalau seseorang punya masa lalu? Emang kita sendiri ga punya masa lalu? Siapa kita untuk nge judge masa lalu itu memalukan ato engga? 

Gw mencoba memposisikan diri gw di kaki dia. Kalo gw jadi dia, apa gw akan ngerasa malu? Jujur enek juga kadang2 ngeliat betapa galaunya gw dulu. I kept my tumblr private, gw punya plurk archive yang dengan setianya merekam jejak jejak kelabilan gw. Gw punya diary. Gw punya jurnal. Gw punya facebook. Gw punya twitter. Gw BAHKAN punya blog ini, yang masih bisa diliat kapan aja dan merekam jejak ke alay - an gw, ke galauan gw, kemelanan gw. Apa gw ngerasa malu? 

Jujur aja enggak. Gw ga maksa untuk setiap orang harus sama kayak gw. Enggak, ga sama sekali. Tapi kalo gw, gw seneng untuk ngeliat archive gw itu. It is so clear for everyone to see how far I've changed. Kalo buka2 lagi, terutama plurk, gw bisa ngeliat orang2 yang bener2 care dan bener2 ada buat gw, ngelewatin masalah2 gw mulai dari hal paling sepele kayak ulangan dapet jelek, disentimenin guru, patah hati, ampe waktu mama gw meninggal. Gw bisa ngeliat semua pembelajaran yang gw dapet. Gw bisa ngeliat seberapa galaunya gw dulu dan seberapa jauh Tuhan udah proses gw, pelan2. Gw bisa ngeliat proses itu, dan emang bagi gw.... proses itu paling penting. Gw ga pernah ngerasa malu untuk ngerasain sesuatu sedalem itu. Gw emang suka nulis, dan jujur kalo ga nulis gw bisa menggila sendiri dengan segala pemikiran yang berkelibat di otak gw. Tapi kenapa kesannya galau semua? Karena menulis adalah terapi. Menulis membuat gw ngerasa lega. Kalo gw sedang overwhelmed, ngerasa terlalu sedih, dsb gw merasa ada trigger untuk menulis. Kenapa harus di blog? Well, kenapa enggak? Gw tetep tau batesan yang private ato enggak. Tapi gw ga pernah ngerasa malu kenapa gw bisa sesayang itu sama orang, walopun gw kadang suka mikir, "kok dulu gw bego banget ya." But..... at one point in my life, it was exactly what I wanted. 

And I think, that's okay. Beberapa tahun yang lalu mungkin sesuatu yang gw pengen adalah menikah-pada-umur-dua-lima-dengan-laki-laki-idaman. Mungkin tahun lalu yang gw pengen  adalah keliling dunia, jadi backpacker, ninggalin semuanya. Dan gw galau karenanya, karena gw ga diizinin. Mungkin tahun ini yang beneran gw pengen adalah ngecat rambut gw warna ungu. Mungkin 10, 20 tahun mendatang gw akan membaca post ini lagi. Tapi gw ga akan malu. Untuk apa malu sama proses gw? Masa lalu gw, gw yang sekarang, gw yang di masa depan...... tetaplah gw. No regrets, just lessons learned. Yang penting pembelajaran dapet. Kekurangan gw, insecurities gw, kegalauan gw, adalah bagian dari diri gw - walaupun tidak cukup signifikan untuk mendefinisikan diri gw siapa. Gaada sesuatu yang perlu dibuktiin kalo gw super duper happy atau gimana. Dibanding gw nulis tapi gw ga jujur, ama diri gw sendiri. Dibanding gw mencoba memalsukan optimisme itu. I'd rather be honest than impressive. Nothing to lose. Gaada yang akan membuat gw ngerasa kehilangan. Apa yang perlu gw takutkan kalo gw menampilkan diri gw apa adanya? Gw ga perlu takut suatu saat orang tau kekurangan gw.  Gaada yang perlu disembunyiin. This is me, all of me. If you don't want to accept it, just leave... or unfollow and I don't mind, at all :) Because who matter don't really mind and those who mind, don't really matter

Bisa dibayangin, kalo suatu saat gw meninggal dan ceritanya gw tipe orang yang selalu nyimpen semuanya sendiri. Bisa dibayangin kalo gw mati beserta pemikiran - pemikiran gw, perasaan gw, dan segalanya. Bisa dibayangin kalo lu pikir lu tau gw, ketika lu ga tau sama sekali tentang gw. Jadinya gw ga pernah ngerasa malu ketika orang membaca apa yang gw tulis. Ini adalah cara gw melihat sesuatu. Ini cara gw merasakan sesuatu. 

Gw pengen tutup cerita ini dengan satu analogi, kejadian langsung dari gw. Gw orangnya perfeksionis kan. Misalnya karya gw jelek, pasti gw buang. Tapi satu hal yang gw pelajarin dari nyokap gw adalah, dia ngajarin untuk gw ga malu sama karya gw sendiri. Dia nyimpenin gambar gw dari masih coret-coretan kali. Gambar - gambar gw yang dulu masih SD dipajang di lorong tangga gw. Sekarang ya gw bisa bikin gambar lebih bagus daripada yang dipajang nyokap itu. Tapi nyokap ngajarin untuk appreciate masa lalu gw. Kan yang penting sekarang udah improve...  Apa gw harus ngerasa malu dengan gambar gw waktu SD tadi? Itu emang kapasitas gw dulu segitu.... Tapi sekarang gw udah belajar lebih, untuk melatih diri gw lebih. Yang terpenting adalah prosesnya untuk bisa jadi sekarang ini. Sama dengan masalah galau- menggalau tadi. So what kalo dulu gw kayak gitu? Apa gw harus merasa malu karenanya? :)


0 comments:

Tell me anything

When you get what you want, and not what you need.

1:37:00 PM Valencia Ng 0 Comments

Jadilah sebenernya gw memiliki banyak tugas untuk minggu ini - sampe2 gw gamasuk hari ini karenanya. Tapi beneran ga bisa ngerjain dan ujung-ujungnya jadi ngerasa galau. Galau parah. Jadi gw butuh untuk nulis sebentar biar kedepannya lebih efektif ngerjain tugasnya. Akhir - akhir ini ada beberapa kejadian yang nunjukin gw mendapatkan apa yang gw inginkan, apa yang selalu gw inginkan, di saat yang bersamaan. Tapi gw jadi ga yakin apakah itu satu hal yang gw bener - bener butuh. 

Kalau lu tau gw, gw orangnya ga banyak minta, terutama ke orang tua gw. Kalo kata nyokap gw, gw anti - kemapanan hahaha! (ato anti barang mewah, gw ga ngerti lah intinya itu). Kalo pake barang (the only exception adalah jurnal), selama gw ga ngerasa butuh untuk ganti, gw ga akan ganti. Sepatu akan gw pake ampe bener - bener jebol. Tas juga. Baju juga. Hp juga. Ampe rusak. Atau ilang. Dikasih iPhone 5s taun lalu, gw nolak - karena gw ngerasa BB gw masih bisa dipake. Gw destroyer ama barang jadinya gw cukup tau diri untuk ga banyak minta...... kecuali dikasih. Satu hal lagi, kalo lu tau gw, gw orangnya suka ga enakan ama orang. Sekalinya gw pengen sesuatu pun, gw ga akan langsung minta. Contoh simple, kamera. Dulu gw dapet kamera karena gw "keliatannya" kepengen. Gw ga pernah eksplisit banget minta sesuatu. 

180 derajat kebalikan sama gw, nyokap gw tipe yang membeli kalo dia mau. Atau kepengen. Pas ke Thailand kemaren dia berhasil bikin satu tur mepet ke airport karena dia pengen balik lagi ke tempat belanja pertama buat beli dompet kulit, kurang lebih 1,5 jam sebelom kita boarding. Nyokap gw tipe yang suka beli sesuatu karena "keliatannya lucu", atau "gaada di Indonesia nih", disaat sekarang gw harus mikir ulang cuma buat beli double tape. Nyokap gw tipe yang selalu ngebeliin gw smiggle, di saat yang gw butuh adalah 1 set copic (anak desain pasti tau.....). Okay, gw suka smiggle. Okay, gw seneng dia inget gw pas dia mau beli oleh2. Tapi terkadang, gw ga ngerasa gw beneran butuh itu. Misalnya nyokap gw nanya, gw butuh dibeliin ini itu ga. Gw tuh bilang, gw ga butuh. Mendingan duit yang sama itu dibeliin buat beli gw printer, scanner, atau apapun yang bisa menunjang perkuliahan gw. Dibanding gw dibeliin mobil atau apa, mendingan gw dibeliin cat dan kuas baru, gw masih bisa naik angkot kok kalo perlu. Gw tipe kalo misalnya dikasih duit 150 ribu untuk beli cat dan ongkos, gw prefer jalan kaki biar cat yang gw beli bisa lebih banyak - dan ga ngerepotin ortu juga. Dibanding beli dress baru, duit yang sama bisa dipake untuk beli tablet Bamboo buat gw bisa bikin digital art. 

Case yang sama terulang masalah iPad. iPad gw dijambret orang 1,5 bulan yang lalu. Gw masih merasa kalo itu salah gw. Dan jujur aja, masih rada trauma. Di otak gw suka keputer berulang-ulang kejadiannya. Gw belajar untuk let go, tapi gw masih ga enak. Semua orang ngira gw santai2 aja karena iPad gw ilang. Mereka ga tau, waktu itu gw ampe ga berani nelpon orang tua dan nyuruh kakak gw ngomong karena gw ga bisa berenti nangis. Nope, mereka ga tau. Setelah iPad gw ilang, nyokap gw nelpon 2 x, nanya gw butuh iPad baru ga. Gw bilang engga, gw ga butuh untuk sekarang. Jangan beli dulu..... Pake laptop dulu aja. Dia nanya lagi setidaknya 3 x pas gw di lagi di rumah, gw mau beli ga. Gw berkali kali bilang engga. Tapi ternyata........dia beliin juga. Dia ngomong dengan bangganya, dan what breaks my heart is.... (and maybe her heart, too) waktu gw harus bilang kalo "sebenernya valen lebih butuh laptop sih mi....". Gw dulu dikasih iPad punya keluarga gw pun karena buat "sementara" gantiin laptop. Udah minta dan bilang berkali - kali, udah hampir 2 taun kali. Tapi waktu itu dia malah memberi gw laptop punya saudara gw. Walaupun cukup, tapi ga compatible untuk tugas dan pelayanan. Mau ngedit video ga bisa, program gaada, download apapun ga compatible. Terlebih sudah mau memasuki semester 4, I need it more than ever. Sedihnya adalah, iPad yang dia beli itu, yang 128 GB (yang semua orang terutama yang ngerti kerjaan gw akan bertanya, "BUAT APA!"), harganya ga beda jauh ama laptop yang gw butuh. 

Engga, bloggie, gw bukannya ga bersyukur. Gw bersyukur banget punya orang tua yang super care. Gw bersyukur banget. Mungkin gw emang ga bisa ngungkapin dengat kata2. Tapi gw bener2 bersyukur banget. Sedihnya adalah untuk ngejelasin kalo gw ga bener2 butuh itu. Sedihnya adalah ngehancurin hatinya pas sebenernya dia bermaksud baik. Sedihnya adalah ketika gw berhasil dapetin sesuatu yang mungkin gw mau, tapi ga gw butuhin. 

Ini membuat gw berpikir ulang tentang semua hal yang gw inginkan, apakah itu sesuatu yang bener - bener gw butuhin? Gw berpikir ulang ketika gw seringkali ngebuat sesuatu sesuai yang orang lain mau. Apa itu sesuatu yang dunia ini bener - bener butuhin? 

Udah ya bloggie, nulis ini bikin gw nangis. :"( 

0 comments:

Tell me anything

Four.

2:36:00 AM Valencia Ng 0 Comments

"you know what,"..... she said with her sleepy and heavy voice. He turned his face to her, held her hand really tight, .... listening. 

"I want those things, too. 

I want to fall madly, deeply, crazily in love with you that people will think that we're insane. I want to create a list with thousand things I want in a man - and put it aside just for you, because you're an exception. you always are. You know how much I want to wander and get lost, right? But now, I want to share this adventure with you. You know how much I really love to plan all the crazy little things and have it my own way? This time, I want to make those plans with you. I want us be together in the same room, do two different things, but somehow we're happy simply because I'm with you. I want the slow dance, with Frank Sinatra's songs, over and over again. I want the gooey poems, the midnight talk, the stomach in butterflies, the summer songs, the box of memories we've made along the way. I want your imperfections, insecurities, silly arguments. I want to paint our house with the color with the silliest names, like "atomic tangerine" or "lemon poundscake". I want us to write the unwritten. I want to love really hard, even if I have to risk my heart. I want to fall in love really deep, that no one has any idea what to do with us" 

he sighed.

"but, .................... ", he started to hold his breath, preparing himself for the whole truth

"you're everything I want, what I've always wanted, what I've been praying for. It's just...... you're not something I really need" 

0 comments:

Tell me anything